BANDUNG, (CAMEON) – Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Mungkin sepenggal kalimat ini sangat tepat ditujukan bagi Anas Sodikin yang kini tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Bandung Raya.
Berawal dari kecintaannya pada dunia lingkungan hidup, semenjak masih duduk di bangku SMA, dia sudah aktif di salah satu ekstrakurikuler (eskul) yang memfokuskan diri pada lingkungan hidup.
Semenjak itu, selama tiga tahun berkecimpung di eskul yang diberi nama Komunitas Pelajar Peduli dan Penyayang Lingkungan Hidup (Kap3la) SMAN 24 Bandung, kecintaan dan rasa ingin berbagi kepada masyarakat mengenai lingkungan hidup ini terus berkembang.
Setelah lulus SMA dan memasuki bangku perkuliahan, mahasiswa asal Kota Bandung ini mencoba untuk melebarkan sayapnya dengan mendirikan sebuah komunitas yang memfokuskan diri pada edukasi lingkungan hidup. Komunitas ini diberi nama, Pijarkalpataru.
Meski disibukan dengan segudang aktivitas perkuliahannya, mahasiswa semester 1 ini tetap konsisten dengan komunitas yang ia bangun bersama rekan-rekannya itu. Bahkan, dirinya pun rela meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan pengarahan atau edukasi kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum tentang sistem pengelolaan sampah organik dan non organik.
“Saya merasa tertarik dan tertantang untuk ikut melestarikan kelestarian lingkungan, makanya saya mendirikan komunitas Pijarkalpatura,” ujar Ketua Komunitas dan Konseptor Pijarkalpataru, Anas Sodikin saat ditemui CAMEON.
Tidak hanya itu, ia dan rekan-rekannya pun kerap melaksanakan kegiatan pungut sampah di beberapa daerah yang ada di Kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat, bersih dan bebas dari sampah.
“Ada juga kegiatan memberantas budaya buang sampah sembarangan, edukasi masalah urban farm. Untuk bentuk edukasinya workshop dan pameran,” katanya.
Dia menilai, sejauh ini kesadaran masyarakat tentang lingkungan sudah mulai baik. Meski begitu, dirinya pun tak bisa menutup mata, masih saja ada segelintir masyarakat yang acuh tak acuh dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya saja, hal yang sederhana membuang sampah, masih ada yang belum menyadari akan hal tersebut.
“Kesadaran masyarakat sudah mulai baik. Karena kan, sekarang di setiap Kelurahan juga sudah mulai memiliki Bank Sampah,” ucapnya.
Dia berharap, komunitas yang dibentuknya ini bisa memberikan nilai-nilai positif kepada masyarakat khususnya di bidang edukasi lingkungan hidup. Selain itu, masyarakat pun diharapkan bisa menjaga lingkungannya masing-masing agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
“Kalau moto hidup saya sih, kalau kita yakin akan sesuatu dan diusahakan dengan maksimal, Insya Allah apa yang diinginkan bisa tercapai. Setiap kegiatan yang selalu dilakukan dengan niat baik, pasti hasilnya akan baik. Terus berjuang dan memberikan manfaat pada orang lain,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Kky)
